Materi Kel-7 Quality Management

Quality Management

Definisi

Semua kegiatan dari fungsi menejemen keseluruhan yang menentukankebijakan mutu, tujuan, dan tanggung jawab, dan menerapkannya dengan menasseperti perencanaan mutu, kendali mutu, jaminan kualitas, dan peningkatankualitas dalam sistem mutu.

Mutu dan Pengendaian Mutu

Mutu atau kualitas (quality) memiliki definisi yang bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategis. Definisi konvensional dari kualitas biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari suatu produk, seperti performa (performance), keandalan (reliability), mudah dalam menggunakan, estetika (esthetics), dan sebagainya. Definisi strategis dari kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers).

Sedangkan pengendalian mutu menurut Ishikawa adalah mengembangkan, mendesain, memproduksi, serta memberikan jasa produk bermutu yang paling ekonomis, berguna dan selalu memuaskan bagi konsumen.

Tujuan Program Mutu :

  1. Mempertahankan Mutu
  2. Mengumpulkan Informasi
  3. Memenuhi Persyaratan

Langkah Pengendalian Mutu  :

  1. Perencanaan Mutu
  2. Pengendalian
  3. Mutu
  4. Peningkatan Kualitas

Metode Pengendalian Mutu :

  1. Pemeriksaan Dan Pengkajian
  2. Inspeksi dan Pemeriksaan Peralatan
  3. Melakukan Pengujian Dengan Sampling

Dokumen-Dokumen Pengendalian Mutu :

  1. Spefisikasi Teknis
  2. Gambar Kerja
  3. Rencana Mutu Kontrak

Total Quality Management

Dari ketiga kata yang dimilikinya, definisi TQM adalah:

“sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali (right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement)dan memotivasi karyawan“ (Kid Sadgrove,1995)

Lima Pilar TQM:

  1. Produk
  2. Proses
  3. Organisasi
  4. Pemimpin
  5. Komitmen

Unsur-unsur Utama TQM:

  1. Fokus pada pelanggan.
  2. Obsesi terhadap kualitas.
  3. Pendekatan ilmiah.
  4. Komitmen jangka panjang.
  5. Kerja sama tim.
  6. Perbaikan sistem secara berkesinambungan.
  7. Pendidikan dan pelatihan.
  8. Kebebasan yang terkendali.
  9. Kesatuan tujuan.
  10. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan.

Prinsip-prinsip TQM :

  1. Kepuasan Pelanggan
  2. Respek terhadap Setiap Orang
  3. Manajemen Berdasarkan Fakta
  4. Perbaikan Terus-Menerus

Manfaat TQM :

TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf organisasi.

Karakteristik Utama TQM :

  1. Selalu Fokus pada Pelanggan
  2. Perhatian pada Kegiatan Pengembangan Secara Berkelanjutan
  3. Fokus pada Proses
  4. Pengembangan Mutu pada Keseluruhan Organisasi
  5. Pengukuran yang akurat.
  6. Pemberdayaan sumber daya manusia.

Persyaratan Implementasi TQM :

  1. Komitmen yang tinggi (dukungan penuh) dari menejemen puncak.
  2. Mengalokasikan waktu secara penuh untuk program TQM
  3. Menyiapkan dana dan mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas
  4. Memilih koordinator (fasilitator) program TQM
  5. Melakukan banchmarking pada perusahaan lain yang menerapkan TQM
  6. Merumuskan nilai (value), visi (vision) dan misi (mission)
  7. Mempersiapkan mental untuk menghadapi berbagai bentuk hambatan
  8. Merencanakan mutasi program TQM.

Sistem Manajemen Mutu

Sistem Manajemen Mutu (SMM) (bahasa inggris: Quality Management SystemQMS) adalah kemampuan suatu organisasi dalam menjaga kualitas mutu dari jasa atau barang yang dilayankan. Salah satu SMM yang sangat populer dan mungkin paling banyak diterapkan di seluruh dunia adalah SMM yang dikeluarkan oleh Organisasi Standar Internasional (International Standard Organization, ISO). ISO menetapkan standar untuk SMM dengan seri 9000, sehingga dikenal dengan sebutan ISO 9000.

7 Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2015

  1. Customer Focus
  2. Leadership
  3. Engagement of People
  4. Process Approach
  5. Improvement
  6. Evidence-Based Decision Making
  7. Relationship Management

 

DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Usman, Husaini, Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_kualitas_total

Sumber : https://ipqi.org/definisi-unsur-prinsip-manfaat-program-total-quality-management-tqm/

Sumber : http://www.pakguru.id/2019/02/konsep-dasar-dan-prinsip-total-quality.html

Sumber : https://www.wikiapbn.org/sistem-manajemen-mutu/

Sumber : ISO Quality Management Principles 2015

 

Nama                                 : Eulis Irawati Hernenti

NPM/Kelas                      : 0218123025/Reg. B1-C Manajemen

Dosen Pengampu        : Iis Rostiawati, S.E.,M.M

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Materi Kel-6 Project Schedulling, Mengatasi Konflik Penjadwalan, Hubungan Antar Aktivitas, Gantt Chart, Anggaran Dan Tujuan Organisasi,Cpm

Project Schedulling

Project  Schedule  atau  jadwal  proyek  dibuat  oleh  manajer proyek  untuk mengatur  manusia  didalam  proyek  dan  menunjukkan  kepada organisasi bagaimana pekerjaan (proyek) akan dilaksanakan.

Ini  adalah  alat  untuk  memantau  (bagi  project  manager)  apakah  proyek dan  tim masih terkendali atau tidak.

Project schedule berbentuk kalender yang dihubungkan dengan pekerjaan yang harus dikerjakan dan daftar resource yang dibutuhkan. Sebelum jadwal dibuat, Work breakdown structure (WBS) (metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarakis) harus terlebih dahulu ada, jika tidak maka jadwal tersebut akan terkesan mengada-ada.

Untuk membuat project schedule, ada beberapa software yang bisa dijadikan pilihan.  Pilihan software yang gratis dan open source antara lain: Open Workbench, dotProject, netOffice dan Tutos

Hal yang perlu diperhatikan ketika membuat project schedule seperti:

  1. Alokasi resource pada tiap pekerjaan
  2. Identifikasikan setiap ketergantungan
  3. Buat jadwalnya

Kegunaan Penjadualan Proyek :
1. Menunjukkan hubungan utama diantara kegiatan-kegiatanMenunjukkan hubungan antar tiap aktivitas / kegiatan dalam proyek

  1. Mendorong penentuan waktu yang diperlukan dan perkiraan biaya untuk setiap kegiatan
  2. Membantu meningkatkan penggunaan sumber daya manusia, uang, dan material dengan mengidentifikasi hambatan kritis dalam proyek.

Mengatasi Konflik Penjadwalan

Munculnya Konflik:

1.Adanya perbedaan opini, tujuan dan nilai yang dianut ;

2.Seringnya pergantian personil yang sebelumnya mungkin tidak saling kenal, sehingga orang harus bekerjasama dengan orang-orang baru.

3.Saling mementingkan bagiannya agar pekerjaan di bagiannya akan berhasil. Lebih cepat atau baik.

3 Macam Konflik :

  • Konflik Antara User dan Kontraktor
  • Konflik dalam Organisasi Proyek
  • Konflik Selama Siklus Hidup Proyek

Pemecahan Konflik:

  1. Menarik kembali kesepakatan (Withdrawing)
  2. Mengurangi tingkat kepentingan ketidaksepakatan (menganggap tidak ada konflik)
  3. Menggunakan kekuasaan (Forcing)
  4. Kompromi
  5. Konfrontasi

Metoda Kelompok Untuk Menyelesaikan Konflik:

  1. Teknik Memperjelas Peran : Agar setiap orang mengetahui posisi dan tanggungjawabnya masingmasing, dapat mengerti posisi dan tanggungjawab orang lain serta apa yang diharapkan orang lain darinya.
  2. Memperjelas Peran-peran Untuk Tim : Mempertemukan orang dalam tim kemudian diberi pertanyaan untuk dijawabnya :
  3. Memperjelas Peran Setiap Orang : Hal ini tidak berbeda jauh dengan apa yang dilakukan untuk memperjelas peran tim.
  4. Resolusi Konflik dalam Kelompok : tujuannya untuk menemukan solusi dari konflik yang terjadi, bukan untuk saling menyalahkan.

Manfaat Adanya Konflik

  1. Bisa menghasilkan ide-ide baru yang lebih baik
  2. Memacu orang untuk mencari dan menemukan pendekatan-pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah
  3. Memunculkan masalah  lama ke  permukaan dan kesepakatan tentang adanya masalah tersebut
  4. Memacu orang untuk menjelaskan pandangannya
  5. Menyebabkan tekanan yang akan menstimulasi perhatian dan kreativitas seseorang
  6. Memberikan kesempatan kepada    seseorang    untuk menguji kapasitas kemampuannya

Hubungan Antar Aktivitas

Hubungan antar Aktivitas atau Activity Relationship Chart (ARC) adalah digram yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.

Gant Chart

Gantt Chart merupakan diagram perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan sumber daya dan alokasi waktu (Heizer, Jay dan Render, Barry, 2006).

Kelebihan :

  1. Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
  2. Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan.
  3. Gantt Chart juga dapat digunakan untuk penjadwalan operasi yang berulang.
  4. Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan

Kekurangan :

  1. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
  2. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
  3. Gantt chart tidak bisa secara eksplisit menunjukkan keterkaitan antara
    aktivitas dan bagaimana satu aktivitas berakibat pada aktivitas lain bila waktunya
    terlambat atau dipercepat, sehingga perlu dilakukan modifikasi terhadap Gantt chart.

Cara Membuat Gantt chart :

  • Mengidentifikasikan Tugas
  • Menggambarkan Sumbu Horizontal
  • Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan
  • Melakukan Pemeriksaan kembali

Fungsi Gantt Chart:

  • Menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu
  • Perencanaan dan penjadwalan proyek pekerjaan
  • Pemantauan kemajuan proyek pekerjaan

Anggaran Dan Tujuan Organisasi

Menurut Gomes (1995, p.87-88), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan. Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.

Fungsi Anggaran :Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

Karakteristik Anggaran

  1. dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
  2. umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun.
  3. berisi komitmen atau kesanggupan manajeman untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
  4. Usulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.
  5. Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu

Syarat Penyusunan Anggaran :

  1. Realistis, anggaran diharapkan dapat dicapai sesuai dengan keadaan saat ini, tidak terlalu optimis dan juga tidak terlalu pesimis.
  2. Luwes, tidak kaku dan berpeluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang berubah.
  3. Berkesinambungan, membutuhkan perhatian yang terus menerus.
  4. Partisipatif, membutuhkan partisipasi dari keseluruhan perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah tercermin dalam anggaran.
  5. Edukatif, dapat mendidik karyawan dan manajemen untuk berkerja sesuai dengan komitmennya.
  6. Komunikatif, anggaran digunakan sebagai alat komunikasi antar departemen.
  7. Integratif, anggaran harus dapat menyatukan pelaksanaan kegiatan semua bagian dalam suatu laporan anggaran.
  8. Koordinatif, dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan departemen untuk mencapai tujuan perusahaan.

Critical Path Method (CPM)

  • CPM adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalanlankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total
  • Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan
  • Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit

Cara menentukan Critical Path

  • Buatlah network diagram yang baik
  • Tambahkan durasi untuk tiap aktivitas pada setiap jalur yang ada pada diagram tersebut.
  • Jalur terpanjang adalah critical path

Tujuan CPM :

Dari kedua metode tersebut adalah untuk merencanakan dan menjadwalkan suatu proyek serta untukmengawasi dan mengevaluasi. Sehingga dapat mengurangi penundaan pekerjaan, mengurangi gangguan, dan mengurangi konflik produksi pada sebuah proyek (Dwinovi,2012).

Manfaat CPM :

  1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
  2. Penjadwalan-penjadwalan pekerjaan dalam urutan yang praktis dan efisien.
  3. Mengadakan pembagian kerja dari tetangga kerja dan sumber dana yang tersedia. Menentukan antara waktu dan biaya

Elemen CPM :

  1. Anak Panah Busur
  2. Lingkaran Kecil/Node
  3. Anak panah Terputus-putus
  4. Anak Panah Tebal

DAFTAR PUSTAKA

Pengertian CPM dan PERT

https://slideplayer.info/slide/12211289/

http://web.ipb.ac.id/~erizal/manpro/perenca naan%20pengendalian%20proyek.pdf

https://manajemenproyekindonesia.com/? p=848

https://www.scribd.com/doc/82406087/Defi nisi-Gantt-Chart

 

Nama : Eulis Irawati Hernenti

NPM/Kelas : 0218123025/Reg B1-C Manajemen

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S.E., M.M

 

 

 

 

 

Materi Kel-5 Manajemen project Project schedulling

Manajemen project Project schedulling

Estimasi durasi produk

Ada beberapa cara menentukan durasi proyek:

  • Asumsikan jika setiap kegiatan selesai dengan normal
  • Evaluasi setiap kegiatan secara terpisah
  • Gunakan waktu yang konsisten
  • Menyimpan perkembangan jadwal

Perhitungan durasi proyek yang sebenarnya

  • Metode produktifitas pekerja per-jam

Cara perhitungan yang biasa dipakai dengan mengalikan produktifitas pekerja dengan volume pekerjaan. Didapatkan total jam kerja. Lalu total jam kerja dibagi oleh jam kerja per hari. Biasanya jam kerja harian berlangsung 8 jam. Didapatkan total hari kerja.

  • Metode produktifitas pekerja per hari.

Cara perhtungannya pun tidak jauh beda. Dengan membagi voume pekerjaan dengan produktifitas harian pekerja, maka didapat total hari kerja

  • Penyesuaian dengan kalkulasi durasi

Kita juga harus mempelajari banyak hal yang sudah berlangsung di proyek. Seperti evaluasi kurva-S, mengevaluasi target subkontraktor atau para pekerja, dan menerapkan hasil evaluasi tersebut untuk mencapai target yang diinginkan.

Hubungan antar aktivitas

  • Activity Relationship Chart(ARC) adalah digram yang digunakan untuk mendapatkan hubungan dari aktivitas-aktivitas tertentu, sehingga dapat ditentukan aktivitas yang harus berdekatan dan aktivitas yang harus berjauhan dalam suatu perancangan tata letak fasilitas.
  • Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muthe yang mengatakan bahwa “Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktivitas “. Hubungan ini digambarkan dengan lambang warna dan huruf. Lambang tersebut adalah sebagai berikut:

Gantt Chart adalah sejenis grafik batang (Bar Chart) yang digunakan untuk menunjukan tugas-tugas pada proyek serta jadwal dan waktu pelaksanaannya, seperti waktu dimulainya tugas tersebut dan juga batas waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas yang bersangkutan.

Cara Membuat Gantt chart

  • Mengidentifikasikan Tugas
  • Menggambarkan Sumbu Horizontal
  • Menuliskan Tugas ataupun Bagian Pekerjaan
  • Melakukan Pemeriksaan kembali

Fungsi Gantt Chart

  • Menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu
  • Perencanaan dan penjadwalan proyek pekerjaan
  • Pemantauan kemajuan proyek pekerjaan

PERT adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada didalam suatu proyek (Setianingrum, 2011).

Kelebihan PERT

  • tidak ada contoh sebelumnya. Berdasarkan atas asumsi itu, maka orientasi dari metode PERT adalah mengoptimalkan waktu penyelesaian proyek dan belum menekankan soal minimisasi biaya. Oleh karena belum ada pengalaman sebelumnya, maka waktu penyelesaian pekerjaan tertentu yang ada dalam proyek bersifat probabilistik.
  • Pert dapat bekerja dengan ketidakpastian (Ma’arif, Syamsul,Tanjung dan Hendri 2003).

Keterbatasan dan kelemahan diagram PERT

  • Keterbatasan dan kelemahan diagram PERT secara umum adalah bahwa perkiraan atas waktu yang dibutuhkan bagi masing-masing kegiatan bersifat subyektif dan tergantung pada asumsi. Sehingga secara umum PERT cenderung terlalu optimis dalam menetapkan waktu penyelesaian sebuah proyek.

Critical Path Method (CPM) adalah teknik menganalisis jaringan kegiatan/aktivitas-aktivitas ketika menjalankan proyek dalam rangka memprediksi durasi total. Critical path sebuah proyek adalah deretan aktivitas yang menentukan waktu tercepat yang mungkin agar proyek dapat diselesaikan. Critical path adalah jalur terpanjang dalam network diagram dan mempunyai kesalahan paling sedikit.

Asumsi Dasar dalam menghitung critical path method

  • Proyek hanya memiliki satu initial event (start) dan satu terminal event (finish).
  • Saat tercepat terjadinya initial event adalah hari ke-nol.
  • Saat paling lambat terjadinya terminal event adalah LS = ES

Teknik Menghitung critical path method

Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish (terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF), waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya suatu peristiwa (E).

  • Hitungan Maju (Forward Pass): Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
  • Hitungan Mundur (Backward Pass): Dimulai dari Finish menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF), waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu peristiwa terjadi (L).

Apabila kedua perhitungan tersebut telah selesai maka dapat diperoleh nilai Slack atau Float yang merupakan sejumlah kelonggaran waktu dan elastisitas dalam sebuah jaringan kerja.

Mengatasi konflik penjadwalan

Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992).

Terdapat beberapa cara atau resolusi dalam mengatasi konflik :

  • Withdrawing  / Avoiding
  • Smoothing / Accomodating
  • Compromizing
  • Forcing
  • Collaborating
  • Confronting / Problem solving

DAFTAR PUSTAKA

Nama : Eulis Irawati Hernenti

NPM/Kelas : 0218123025/ Reg B1-C Manajemen

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S.E., M.M

 

Materi Kel-4 Human Resources Project Management, LRC (Linear Responsibility Chart),Produktivitas Tenaga Kerja

Human Resources Project Management

Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya

Tujuan MSDM Menurut Sedarmayanti, penulis buku Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja (2009):

  1. Tujuan Sosial
  2. Tujuan Organisasional
  3. Tujuan Fungsional
  4. Tujuan Individu Atau Tujuan Pribadi

Tahapan MSDM :

  • Perencanaan Sumber Daya Manusia
    • Akuisisi Tim Proyek
    • Mengembangkan Tim Proyek
    • Mengelola Tim Proyek

Kunci Dalam Pengelolaan MSDM Project :

  1. Motivasi
  2. Pengaruh dan kekuasaan (power)
  3. Keefektifan

LRC (Linear Responsibility Charts)

Linear Responsibility charts adalah suatu alat atau teknik untuk mengidentifikasi area fungsional, kegiatan utama, dan titik keputusan dimana ambiguitas atau konflik terjadi.

Sebuah Linear Responsibility Charts (LRC) atau dikenal sebagai Responsibility Assignment Matriks (RAM) adalah jenis khusus dari matriks yang digunakan dalam manajemen proyek, matriks ini juga menjelaskan apa dan siapa pekerjaan proyek.

Manfaat Responsibility Charts

  1. Membantu untuk mempermudah mengetahui peran dan tanggung jawab.
  2. Membantu untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan system kerja.
  3. Mengklarifikasi individu atau departemen dalam peran dan tanggung jawab.
  4. Mengidentifikasi akuntabilitas.
  5. Menghilangkan kesalahpahaman dan mendorong kerjasama tim.
  6. Mengurangi duplikasi usaha.
  7. Membantu untuk memudahkan komunikasi team.

Tujuan Responsibility Charts

  1. Mengidentifikasi individu serta tim dalam peran dan hubungan timbal balik.
  2. Memahami serta menjelaskan peran masing-masing sesuai dengan tujuan dan harapan.
  3. Meningkatkan akuntabilitas, delegasi, komunikasi dan kerjasama.

Kelebihan Matrix Responsibility Chart atau Linear Responsibility Chart :

  • Menggambarkan peran peserta proyek dalam masalah-masalah proyek
  • Memecahkan masalah menjadi lebih mudah.
  • Komunikasi difasilitasi.
  • Sebagai media atau wadah untuk mengawasi wewenang dan tanggung jawab.
  • Terdapat pendelegasian wewenang.
  • Memperjelas aturan dan tanggung jawab, wewenang, dan hubungan tanggung jawab untuk kegiatan proyek di antara para individu

Kekurangan Matrix Responsibility Chart atau Linear Responsibility Chart :

  • Tidak menggambarkan tentang interaksi orang dalam proyek.
  • Semua hubungan mungkin sulit untuk digambarkan.
  • Persyaratan yang diberlakukan dapat membatasi kegunaannya.
  • Bertindak sebagai alat mekanis untuk memperbaiki tanggung jawab saja tetapi tidak mendefinisikan hubungan antara individu dalam proyek.

Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategik dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian, 2002, p.2)

Pengukuran Produktivitas Tenaga Kerja

Pengukuran produktivitas tenaga kerja menurut system pemasukan fisik perorang atau per jam kerja orang diterima secara luas. Oleh karena itu, digunakan metode pengukuran waktu tenaga kerja (jam, hari atau tahun).

Mengukur Produktivitas

Terdapat dua jenis ukuran jam kerja manusia

  1. jam-jam kerja yang harus dibayar
  2. jam-jam kerja yang dipergunakan untuk bekerja.

Fungsi Pengukuran Produktivitas Kerja

  • Pengukuran produktivitas kerja ini mempunyai peranan penting untuk mengetahui produktivitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui sejauh mana produktivitas yang dapat dicapai oleh karyawan.
  • Selain itu pengukuran produktivitas juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para manajer untuk meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja

Menurut Simanjuntak (dalam Sutrisno, 2009), ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan, yaitu:

  • Pelatihan Kerja
  • Mental dan kemampuan fisik karyawan
  • Hubungan antara atasan dan bawahan

Daftar Pustaka

A.F. Stoner. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Herzberg, Frederick. 2011. Herzberg?s Motivation-Hygiene Theory and Job Satisfaction in

Sedarmayanti.2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV

Mandar Maju.

Siagian, Sondang P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka Cipta

Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Rivai, Veithzal. 2009.

Repository Dinus id, chapter 9 ( MSDM Projet).

Nama : Eulis Irawati Hernenti

NPM/Kelas : 0218123025/ Reg B1-C Manajemen

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S.E., M.M

 

4-Contoh Pohon Keputusan

Contoh Pohon Keputusan

Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang lembaga pendidikan akan mengadakan suatu acara yang biasa diselenggarakan setiap tahun, namun dihadapkan pada 2 pilihan yaitu :

Yang pertama akan diadakan di tempat A  memiliki peluang keuntungan sebesar 20% dengan nilai keuntungan Rp. 48 juta. Sedangkan ,

yang kedua akan diadakan di tempat B memiliki peluang keuntungan sebesar 30% dengan nilai keuntungan Rp.  25 juta. Maka pohon keputusannya sebagai berikut :

EMV (expected Monetary Value)

Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai ekonomi yang diharapkan (tertinggi).

Formula EMV :

EMV = ? (Probability x nilai payoff yang diharapkan)

EMV Tempat A  = ? (probability x nilai payoff yg diharapkan) = (0,20x 48.000.000 ) + (0,80×0) = 9.600.000

EMV Tempat B ? (probability x = nilai payoff yg diharapkan) = (0,30x 25.000.000 ) + (0,70×0) = 7.500.000

Setelah dilakukan perhitungan EMV dari 2 pilihan tempat acara diatas, maka yang akan dipilih adalah tempat A karena nilai keuntungannya lebih besar dibandingkan dengan tempat B.

Kesimpulan pilih tempat A

 

Nama : Eulis Irawati Hernenti

NPM/Kelas : 0218123025- Reg B1 C

Dosen Pengampu : Iis Rostiawati, S.E., M.M